Dialog dengan Lawan Jenis
السؤال: هل يُشرع للطالبات سؤال الأساتذة والحديث معهم وهم لا يدرسونهم ؟.
ما هو الضابط في اختلاط الرجل بالمرأة ؟.
Pertanyaan, “Apakah seorang mahasiswi dibolehkan untuk bertanya dan ngobrol dengan dosen laki-laki padahal dosen tersebut tidak mengajarnya? Apa tolak ukur interaksi lawan jenis yang diperbolehkan?”
الجواب:
يجوز للطالبات أن يسألن الأساتذة وإن لم يكونوا يدرسونهن ’ لكن بشرط الحاجة ’ وأمن الفتنة ’والبعد عن التهمة ’مع اجتناب الضحك والمزاح .
Jawaban Syaikh Abu Said al Jazairi, “Seorang mahasiswi diperbolehkan untuk bertanya kepada dosen laki-laki meski dosen tersebut tidak mengajarnya dengan beberapa syarat:
Pertama, adanya kebutuhan untuk bertanya
kedua, adanya jaminan aman dari godaan lawan jenis
ketiga, menghindari sikap-sikap yang bisa menyebabkan orang lain berburuk sangka (misal, duduk berdua sambil mojok dll, pent)
keempat, tidak ada ketawa-tawa dan guyonan.
يجوز للرجل أن يكلم المرأة التي هي من غير محارمه ’ للحاجة كالبيع والشراء ’ والتطبيب ’والقضاء ’ والشهادة ’ونحو ذلك ’ مع أمن الفتنة ،واجتناب الخلوة ’
Seorang laki-laki diperbolehkan untuk berbicara dengan perempuan yang bukan mahramnya mana kala ada keperluan semisal jual beli, berobat, keperluan untuk persidangan atau persaksian di pengadilan dan semisalnya di samping ada jaminan aman dari godaan lawan jenis dan tidak berdua-duan.
وهذه الشروط للحفاظ على سلامة الفرد والمجتمع ’ فقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : )) ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء )) رواه البخاري 5096_ ومسلم 2742.
Syarat-syarat di atas ditetapkan dalam rangka melindungi individu dan masyarakat dari kerusakan moral. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah kutinggalkan setelahku suatu godaan yang lebih membahayakan laki-laki dibandingkan godaan wanita’[HR Bukhari dan Muslim]”
Sumber: http://www.abusaid.net/index.php/fatawi-sites/225-2009-04-18-18-39-45.html
Artikel www.ustadzaris.com
0 komentar:
Posting Komentar