Nasib Jalan di Pinggiran Purworejo yang merana!
Jalan rusak, mungkin tidak aneh dan asing lagi di Indonesia. Tetapi bagaimana jika jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat dan terkatung-katung dibiarkan saja sampai bertahun-tahun? Jangankan diperbarui, i'tikad baik dari yang "punya jalan" tidak ada. Jalan daerah "bulak Tegalaren" merupakan salah satu jalan yang rusak dan kurang mendapatkan perhatian dari yang "punya jalan". Jalan yang menghubungkan antara Desa-desa di daerah selatan (Baik wilayah Purwodadi selatan maupun Ngombol sebelah timur) dengan kota Purworejo merana nasibnya. Padahal jalan tersebut termasuk jalan utama menuju Pantai Jatimalang Indah. Pantai yang merupakan salah satu aset dan obyek wisata Unggulan di Purworejo. Apakah yang "punya jalan" tidak malu dengan para wisatawan atau bahkan para pejabat yang mau ke Pantai Jatimalang Indah melewati jalan yang rusaknya minta ampun?Selain sebagai sarana prasarana pendukung Pantai Jatimalang. Jalan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga sekitar (rakyat kecil) untuk kegiatan "penyambung hidupnya" menyetorkan hasil sawah mereka ke KUD setempat (Purwodadi), mengurus surat-surat di kota (Purworejo), Sekolah (bagi pelajar dan Mahasiswa) dan bekerja (bagi pekerja). Bahkan beberapa tahun yang lalu sering terjadi tindak kejahatan di sekitar jalan tersebut. Perampasan sepeda motor, dan perampokan sering terjadi. Apalagi kalau malam, tidak adanya lampu membuat jalan semakin "anker" untuk dilewati. Kurangnya "perhatian" dari "pembesar" membuat desa-desa di daerah selatan kurang pesat berkembang. Walaupun banyak bantuan dana, tapi sarana prasarana seperti jalan kurang diperhatikan.
Disamping Sutet dengan kabel listrik yang besar2, cuma ada sedikit kabel yang "nyantel" di tiang listrik untuk mengaliri listrik di desa-desa daerah selatan. Rawannya pencurian kabel dan lain hal yang membuat jalan tersebut semakin "ditakuti". Bahkan kemajuan dunia maya (dumay) pun kurang dinikmati dengan leluasa karena sarana pendukung dari pihak "TELKOM" sebagai penyedia speedy dan telpon rumah tidak bisa di nikmati oleh penduduk daerah-daerah selatan. Pernah penulis mengajukan usulan pengajuan speedy tapi ternyata dengan alasan belum ada jaringan tidak bisa.
Terus sampai kapan?
Apakah kami rakyat kecil harus terus terseok-seok dan merana?
Kapan kami ikut menikmati "kemajuan" Indonesia?
Kapan kami menikmati pembangunan indonesia yang begitu pesat?
Maaf itu cuma suara hati salah satu rakyat yang ingin merasakan sedikit kenikmatan tersebut.
Bukankah negeri ini milik kita semua?
Bukankah negeri ini rakyat yang mempunyai kekuasaan tertinggi?
Tapi kenyataannya? Kenapa kami yang selalu diombang-ambingkan?
Kenapa saat kalian butuh, mendekati kami, tapi setelah tidak butuh melupakan kami?
Mana janji-janji manismu?
Para pembaca bisa menyimpulkan sendiri dengan melihat foto-foto di bawah ini :
Berbagai even sering di adain di jatimalang. Tapi apakah mereka melewati jalan Tegalaren merasa nyaman?
Tidak cuma rakyat kecil saja, Ternyata jalan tersebut sering di lewati "wong sugih" apakah mereka enak lewat jalan tersebut?
Jalan sepanjang kurang lebih 1 KM tersebut rusak dan merana nasibnya.
Gimana tuh, dah jalannya jelek, kalo malam ga ada lampunya lagi...hi serem.....
"Togor" tiang listrik itu yang mengaliri listrik di desa-desa daerah Purwodadi selatan..tapi kok ga ada kabel Telpon buat "ngenetnya ya" ampe kapan adanya (mimpi kali)
Liat tuh pak "yang punya jalan" tidak kasiankah dengan rakyatmu ini? harus turun dari sepeda demi menuntut sepeda onthel di karenakan jalan yang jelek ini.
Hamparan sawah tadah hujan yang kering kerontang tanpa irigasi di samping kiri dan kanan jalan menambah miris mata yang melihat nasibmu hai jalan.
Jalur Utama ini sangat-sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil hai pak "yang punya jalan", kapan diperbaikinya donk....
Bayangin yang makai jalan ini seorang pejabat yang terhormat... pasti jalan ini dah mulus semulus mulusnya.
Ternyata tidak cuma jalan Tegalaren saja, Jalan Guyangan (Purwodadi-Congot) sudah rusak padahal belum lama di perbaiki...Lho kok bisa? apakah struktur tanahnya atau kurang dana buat bikin dana yang baik?lha kemarin buat pilkada bisa kok buat sarana dan prasarana ga bisa
Ehmmm kasian sawah-sawah saudara-saudaraku.....hiks-hiks hiks
Kapan ya ada wartawan yang meliput nih jalan biar diperhatiin ama orang "pinter" dan yang "punya jalan"...kan klo yang ngomong wartawan sering didengerin....
Liat tuh orang kaya aja bingung mau lewat mana....habisnya jalannya rusak semua sih...(lha situ mending di dalam mobil ga kepanasan, lha ane dah kepanasan jalannya jelek lagi)....:D
Sebagai tambahan dan informasi saja, jalan yang rusak sering menimbulkan kecelakaan. Kalo ga percaya tanya aja pak polisi.....betul tidak? he, he
ini dulu dari ane...walaupun ane bukan asli purworejo tapi ane merasa miris dengan kondisi jalan yang sering ane lalui....ayo gimana nih pak.....masak kalah dengan tetangga sebelah...lah pripun to?
Lha Pantai Jatimalang Pengen maju ga? Lha gimana mau maju wong sarana prasarananya aja gitu...betul tidak?
Disamping Sutet dengan kabel listrik yang besar2, cuma ada sedikit kabel yang "nyantel" di tiang listrik untuk mengaliri listrik di desa-desa daerah selatan. Rawannya pencurian kabel dan lain hal yang membuat jalan tersebut semakin "ditakuti". Bahkan kemajuan dunia maya (dumay) pun kurang dinikmati dengan leluasa karena sarana pendukung dari pihak "TELKOM" sebagai penyedia speedy dan telpon rumah tidak bisa di nikmati oleh penduduk daerah-daerah selatan. Pernah penulis mengajukan usulan pengajuan speedy tapi ternyata dengan alasan belum ada jaringan tidak bisa.
Terus sampai kapan?
Apakah kami rakyat kecil harus terus terseok-seok dan merana?
Kapan kami ikut menikmati "kemajuan" Indonesia?
Kapan kami menikmati pembangunan indonesia yang begitu pesat?
Maaf itu cuma suara hati salah satu rakyat yang ingin merasakan sedikit kenikmatan tersebut.
Bukankah negeri ini milik kita semua?
Bukankah negeri ini rakyat yang mempunyai kekuasaan tertinggi?
Tapi kenyataannya? Kenapa kami yang selalu diombang-ambingkan?
Kenapa saat kalian butuh, mendekati kami, tapi setelah tidak butuh melupakan kami?
Mana janji-janji manismu?
Para pembaca bisa menyimpulkan sendiri dengan melihat foto-foto di bawah ini :
Berbagai even sering di adain di jatimalang. Tapi apakah mereka melewati jalan Tegalaren merasa nyaman?
Tidak cuma rakyat kecil saja, Ternyata jalan tersebut sering di lewati "wong sugih" apakah mereka enak lewat jalan tersebut?
Jalan sepanjang kurang lebih 1 KM tersebut rusak dan merana nasibnya.
Gimana tuh, dah jalannya jelek, kalo malam ga ada lampunya lagi...hi serem.....
"Togor" tiang listrik itu yang mengaliri listrik di desa-desa daerah Purwodadi selatan..tapi kok ga ada kabel Telpon buat "ngenetnya ya" ampe kapan adanya (mimpi kali)
Liat tuh pak "yang punya jalan" tidak kasiankah dengan rakyatmu ini? harus turun dari sepeda demi menuntut sepeda onthel di karenakan jalan yang jelek ini.
Hamparan sawah tadah hujan yang kering kerontang tanpa irigasi di samping kiri dan kanan jalan menambah miris mata yang melihat nasibmu hai jalan.
Jalur Utama ini sangat-sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil hai pak "yang punya jalan", kapan diperbaikinya donk....
Bayangin yang makai jalan ini seorang pejabat yang terhormat... pasti jalan ini dah mulus semulus mulusnya.
Ternyata tidak cuma jalan Tegalaren saja, Jalan Guyangan (Purwodadi-Congot) sudah rusak padahal belum lama di perbaiki...Lho kok bisa? apakah struktur tanahnya atau kurang dana buat bikin dana yang baik?lha kemarin buat pilkada bisa kok buat sarana dan prasarana ga bisa
Ehmmm kasian sawah-sawah saudara-saudaraku.....hiks-hiks hiks
Kapan ya ada wartawan yang meliput nih jalan biar diperhatiin ama orang "pinter" dan yang "punya jalan"...kan klo yang ngomong wartawan sering didengerin....
Liat tuh orang kaya aja bingung mau lewat mana....habisnya jalannya rusak semua sih...(lha situ mending di dalam mobil ga kepanasan, lha ane dah kepanasan jalannya jelek lagi)....:D
Sebagai tambahan dan informasi saja, jalan yang rusak sering menimbulkan kecelakaan. Kalo ga percaya tanya aja pak polisi.....betul tidak? he, he
ini dulu dari ane...walaupun ane bukan asli purworejo tapi ane merasa miris dengan kondisi jalan yang sering ane lalui....ayo gimana nih pak.....masak kalah dengan tetangga sebelah...lah pripun to?
Lha Pantai Jatimalang Pengen maju ga? Lha gimana mau maju wong sarana prasarananya aja gitu...betul tidak?
2 komentar:
wah gmn mau maju daerah, jalannya rusak gini, padahal jalan merupakan akses penting n vital untuk majunya pembangunan dalam suatu daerah,,,
Kang Anonim...gimana mau bantu majuin pembangunannya ga?Klo kenal ama aparat yang terkait tolong sampein ya....ntar klo lewat masak ga ngrasain.....!
Posting Komentar